Kota Parapat Kebanjiran

Beberapa jam setelah peringatan Sumpah Pemuda ke-86 (28 Oktober 2014), hujan lebat turun mengguyur kawasan Danau Toba Parapat. Hujan yang turun pada siang hari itu hanya beberapa jam saja, tapi intensitasnya yang tinggi menyebabkan genangan air dibeberapa tempat serta pemandangan kota Parapat menjadi memutih ditutupi oleh air hujan dan kabut. Hal ini memperpendek jarak pandang yang hanya mencapai 20 meter saja.



Awalnya hujan ini tidak menjadi bencana, namun nahas ketika sebuah batu besar disertai kayu terbawa arus sungai di Anggarajim Parapat. Aliran sungai ini mengalir dari Bangun Dolok sampai ke Anggarajim dan tembus ke Jembatan dekat eks gedung bioskop Jl. Sisingamangaraja Parapat. Kayu dan batu besar yang jumlahnya tidak begitu banyak ini sangkut di kolong jembatan kecil di Jl. Anggarajim dan menyumbat aliran sungai tersebut Air sungai yang tersumbat akhirnya meluber ke ruas jalan dan perumahan disekitar Jl. Anggarajim dan Jl. Sisingamangaraja Parapat.



Melihat air yang bercampur lumpur telah meluber, beberapa warga Jl. Anggarajim dan Jl. Sisingamangaraja langsung  bahu-membahu mencongkel batu besar dan kayu yang menyebabkan tersumbatnya aliran sungai tersebut. Proses pencongkelan kolong jembatan kecil tersebut membutuhkan waktu beberapa jam hingga akhirnya aliran sungai kembali normal seperti sedia kala. Banjir tidak mengakibatkan kerugian material yang berarti dimana banjir hanya menyisakan lumpur diruas jalan dan beberapa rumah warga yang terkena luberan air.